Terimah kasih telah berkunjung di blog saya semoga bermanfaat

Powered by Blogger.

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Home » » Tari-Tarian Kedukaan Tana Toraja (Suku Toraja)

Tari-Tarian Kedukaan Tana Toraja (Suku Toraja)



 Tari-Tarian Kedukaan Tana Toraja

Ma’badong : merupakan tarian dengan penari membuat lingkaran dengan pakaian hitam atau pakaian bebas.Penari berganti jenis langkah dan lagu yang silih berganti selama penari pa’badong belum lelah.Tarian badong berlangsung semalam suntuk,biasanya dimulai dari jam sembilan malam sampai jam tiga menjelang pagi.Orang-orang bebas masuk dalam lingkaran badong baik wanita maupun laki-laki.Orang yang tidak terbiasa mengikuti badong biasanya cepat bosan karena mendengar irama yang kedengaran itu-itu saja,tetapi orang toraja selalu tertarik mengikuti acara badong karena lirik badong mengingatkan manusia tentang riwayat manusia dari kandungan hingga meninggal dunia.Tidak semua upacara Kematian mengadakan Ma’badong ,hanya upacara pemakaman yang diadakan selama tiga malam keatas atau Dipatallung Bongi.

                Contoh Lirik Ma’Badong:
                Tu to natampa deata
            Malemo Naturu’ gaun
            Naempa-empa salebu’
            Sau’ingkokna batara
            Denmo gaik’na tangmamma’
            Tang urra’ban bulu mata
               
            Beginilah nasibnya manusia
orang yang diciptakan  Tuhan
Ia pergi sekarang bersama embun
Almarhum dielu-eluhkan oleh awan
Ia meninggalkaqn kita nun jauh kesana
Kebelahan Bumi yang kekal
Untuk apa mendidik anak-anaknya
Anak-anaknya sudah memberikan bktinya dengan segala pengorbanan
Badong:

"Photobucket"


Passailo : Selama orang yang meninggal dunia,mayatnya disemayamkan di rumah dimana  tiap malam pemuda menghibur keluarga dengan lagu-lagu duka.
               Contohnya lirik Pasallo :
                Pirik-pirik da’mu unnoni,........kiranya segala bunyi-bunyian berhenti
            Da’mu ma’doso lako tutunna lalan,....jangan meratap sepanjang jalan.

Ma’katia : Tarian duka tradisional untuk menyambut tamu pada upacara pemakaman golongan bangsawan.Penari berpakaian seragamdengan topi kepala (sa’pi’).Lagu dan kata-kata ma’katia sama dengan pasallo’
Katia:

"Photobucket"


Tarian Pa’Pangngan : Tarian penjemputan tamu oleh gadis-gadis berpakaian lengkap dan diiringi suling dan Pa’marakka( lagu duka).

Ma’Randing : Tarian ini untuk mengatur dan menjemput pahlawan perang yang akan pergi berperang atau yang baru tiba dari medan perang.Penari terdiri dari dari 2,3 atau lebih laki-laki yang memakai perisai dan tanduk kuningan dipakai di atas kepala.Pada zaman sekarang tarian ini di pakai pada upacara pemakaman orang bangsawan untuk menyambut rombongan tamu.
Ma'Randing:

"Photobucket"


Ma’dondi’ : Ma’dondi’ ini ditarikan pada upacara pemakaman orang meninggal,lirik Ma’dondi’ kurang lebih sama dengan ma’badong tetapi yang membedakan irama kedua tarian ini.Terkadang Anak-anak gembala sering menghibur diri di atas punggung kerbau dengan menyanyikan syair-syair Ma’Dondi’.

Ma’Parando : Ketika seseorang meninggal dunia dalam umur lanjut dan sudah mempunyai cucu 2 turunan maka pada waktu upacara penguburannya,semua cucu perempuan dinaikkan di atas bahu laki-laki dibawa keliling rumah tempat upacara pemakaman diadakan.Gadis-gadis remaja ini berpakaian adat lengkap dan diterangi obor pada malam hari.
      


0 comments :

Post a Comment

♥ Terimah Kasih telah berkunjung,silahkan memberi komentar ♥ :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS