Terimah kasih telah berkunjung di blog saya semoga bermanfaat

Powered by Blogger.

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Home » » SEJARAH SINGKAT TORAJA

SEJARAH SINGKAT TORAJA


Sejarah Nama Toraja

Toraja:

"Photobucket"


Sebelum kata Toraja dipergunaqkan untuk suatu nama suatu negeri yang sekarang dinamakan Tana Toraja,sebenarnya dahulunya adalah suatu Negeri yang berdiri sendiri bernama TONDOK LEPONGAN BULAN TANA MATARIK ALLO(tondok=negeri,lepongan=kebulatan,bulan=bulan,tana=negeri,matarik=bentuk,allo=matahari),artinya  Negeri yang berbentuk Pemerintahan dan Kemasyarakatannya merupakan kesatuan yang bulat bagaikan bentuknya Bulan dan Matahari.
Lepongan Bulan atau Matarik Allo merupakan bersumber dari terbentuknya Negeri utu dalam suatu kebulatan/kesatuan Tata masyarakat yang terbentuk berdasarkan :
1.    Suatu Negeri yang terbentuk atas adanya persekutuan dan kebulatan berdasarkan pada suatu agama/keyakinan yang disebut Aluk Todolo,yang mempergunakan suatu macam  aturan yang bersumber dari negeriMarindingBanua Puang yang dikenal dengan Aluk Titung Sa’bu Pitu Ratu’ Pitung Pulo Pitu atau aluk sanda pitunna(Aturan agam aluk todolo 7777).
2.    Suatu negeri yang dibentuk oleh beberapa daerah adat tetapi  mempergunakan suatu dasar adat dan budaya yang berpancar seperti sinarnya Bulan dan Matahari.
3.    Suatu kesatuan Negeri yang terletak pada bagian utara dipegunungan SulawesiSelatan yang dibentuk oleh Suatuv suku yang dikenal dengan SUKU TORAJA sekarang ini.
Sedangkan nama Toraja mulai terdengar sejak adanya hubungan Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Alllo dengan negeri-negeri dari bugis atau dari luar yang kemudian penulis EROPA Y.Kruit dan A.Adriani  mempergunakan nama Toraja,itupun diambil dari kata TO RIAJA (To=orang/masyarakat; Riaja=sebelah diatas bagian utara) sehubungan dengan letak dari Negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matarik Allo dibagian atas pada sebelah utara  dari salah satu kerajaan Bugis yaitu kerajaan Bugis Sidenreng karena kata Toriaja itu adalahnama yang diberikan oleh orang2 Bugis Sidenreng dahulu kala.
Nama atau kata Toraja ini sebenarnya mulai terdengar luas pada permulaan abad ke-17 yaitu pada waktu Tondok Lepongan Bulan sudah  mengadakan hubungan dengan kerajaan2 disekitarnya antara lain kerajaan Bugis Sidenreng, Bone dan Luwu.
Selain daripada nama yang berasal dari kata Riaja tersebut diatas, ada beberapa buudayawan Toraja yang mengatakan pula bahwa kata Toraja itu berasal dari kata To Rajang yang dalam bahasa bugis Luwu berarti orang barat/sebelah barat  (To = orang, Rajang = barat), berhubung karena kerajaan Luwu’ itu terletak disebelah Timur dari Tondok Lepongan Bulan dan Tondok Lepongan  Bulan terletak sebelah barat dari kerajaan Luwu’.
Disamping kedua kata tersebut diatas ada pula yang berpendapat bahwa nama Toraja berasal dari nama seorang raja yang berasal dari Tondok Lepongan Bulan nama Puang Lakipadada yang datang ke Gowa pada akhir abad ke-13.
Dalam sejarah Toraja Puang Lakipadada ini adalah seorang cucu dari seorang Puang Tomanurun Tamboro Langi’ atau anak dari Puang Sanda Boro dari istana/tongkonan Batu Borong bagian sebelah selatan Tondok Lepongan Bulanana/tongkonan Batu Borong bagian sebelah selatan Tondok Lepongan Bulan yang pergi mengembara, yang dalam sejarah dan mitos Lakipadada mengtakan bahwa Lakipadada itu pergi mencari hidup abadi dan tiba2 terdampar di kerajaan Gowa sebagai orang  yang tidak dikenal dan tidak diketahui dari mana asalnya, hanya saja pada diri Lakipadada ini ada tanda2 diri Lakipadada ini ada tanda2 yang meyakinkan bahwa beliau adalah keturunan Raja atau kerajaan yang besar.
Pendapat umum di Gowa mengatakan bahwa turunan/anak Raja yang tidak dikenal itu berasal dari sebelah timur, sesuai dengan mitos asal raja2 di sulawesi-selatan, maka dengan demikian menyebut Puang Lakipadada itu dengan nama Tau Raya (Tau=orang, raya=timur, bahasa  makassar) dan kemudian menyebut  pula tempat asalnya atau negeri asalnya sebagai Tana Tau Raya.
Berhubung  Puang Lakipada ini berasal Tondok Lepongan Bulan, maka nama Tondok Lepongan Bulan pun dinamai  Tana Tau Raya yang kemudian menjadi Tana Toraja.
Dalam sejarah Toraja sejak dari zaman purba sampai pada abad ke-XII, Tana Toraja telah mengalami 3 kali perubahan bentuk kekuasaan dan pemerintahan dengan gelar masing2 bagi penguasa2nya karena mengikuti gelombang datangnya penguasa2 dari tiap gelombang itu masing2 :
a)    Penguasa yang pertama dengan gelar Ambe’ atau siambe’ Pong (berasal dari ambe Arroan dan Pong Pararrak), maka terjadilah gelar siambe Pong misalnya :
•    Siambe Pong Simpin
•    Siambe Pong Tiku
•    Siambe Pong Maramba’ dll
b)    Penguasa kedua dengan gelar Puang sebagai penguasa yang terbentuk dari Bamba Puang daerah Selatan Tana Toraja asalnya dari Puang Lembang yang setiap gelar penguasany disambung dengan nama Tongkonann Puang sebagai penguasa yang terbentuk dari Bamba Puang daerah Selatan Tana Toraja asalnya dari Puang Lembang yang setiap gelar penguasany disambung dengan nama Tongkonanna atau tempatnya yang dikuasai misalnya :
•    Puang ri Buntu
•    Puang ri Tabang
•    Puang ri Barang dll
c)    Penguasa yang ketiga dengan gelar Ma’dika yaitu gelar penguasa  yang diciptakan oleh Tangdilino’ penguasa pertama dari Banua Puan marinding yaitu seorang Puang yang memerdekakan dirinya dari aturan dan kungkungan Puang dan kata Ma’dika ini mungkinsekali berasal dari kata Maradika (merdeka=bebas). Misalnya :
•    Ma’dika Simbuang
•    Ma’dika Ulusalu
•    Ma’dika Mamasa dll



0 comments :

Post a Comment

♥ Terimah Kasih telah berkunjung,silahkan memberi komentar ♥ :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS